Bab 1198
Menyadari gejolak perasaan Agam, Sophia makin penasaran pada arsitek bernama Moon itu!
"Moon, apa yang kamu pikirkan lagi?"
Pamela menggertakkan giginya, lalu melepaskan masker hitam yang menutupi wajahnya. Saat itu pula, "wajah asli"-nya terpampang jelas di hadapan mereka ....
Wajah yang terpampang nyata di hadapan mereka ini adalah wajah yang tampak berkerut. Selain sepasang mata indahnya, hidungnya pesek, bibirnya tebal, bentuk wajahnya juga sangat bulat. Hanya dua kata untuk menilai paras wanita itu, yaitu sangat jelek.
Melihat wajah wanita di hadapannya yang dipenuhi dengan kerutan bekas luka, Sophia terkejut bukan main. Tiba-tiba, dia seakan sudah mengerti mengapa wanita itu menutupi dirinya dengan sangat rapat.
Ternyata, wanita itu benar-benar sangat jelek!
Begitu melihat wajah wanita itu, mata Agam seolah kehilangan cahayanya.
Pamela berkata dengan sorot mata dingin, "Sekarang kalian sudah lihat sendiri, 'kan? Apa kalian sudah puas?"
Sophia bertanya dengan sedikit simpati, "Moo

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda