Bab 1219
Marlon menjawab panggilan itu dalam hitungan detik. "Kenapa? Kamu segera meneleponku kembali. Apakah kamu merindukanku?"
Adsila berkata dengan marah, "Marlon, sepertinya kamu dan aku nggak memiliki permusuhan apa pun, 'kan? Kenapa kamu mengincar pacarku?"
Marlon sedang berjalan ke garasi bawah tanah sambil membawa kunci mobilnya. Saat dia mendengar pertanyaan Adsila, Marlon berkata sambil terkekeh, "Dulu, kita nggak punya dendam, tapi hari ini kamu memukuli dan memarahiku bajingan di depan karyawanku. Bisa dianggap kita telah bermusuhan! Kamu nggak tahu, sebenarnya aku sangat pendendam!"
Adsila berkata sambil mengerutkan keningnya, "Aku memukulmu dan memarahimu karena kamu menggodaku! Kalau kamu ingin membalas dendam, hadapi aku. Jangan membalas dendam pada pacarku. Dia nggak tahu apa-apa!"
Marlon berkata sambil tersenyum, "Bagaimana membalas dendam, itu tergantung pada suasana hatiku sendiri! Sudahlah, aku nggak mengganggu kalian berdua kekasih muda untuk makan. Sampai jumpa!"
Setelah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda