Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1402

Agam memandang Sophia dengan matanya yang sipit. Agam merasa sedikit tersinggung dan tidak senang. Sebelumnya, Sophia belum pernah menghadapi penampilan Agam yang begitu dingin. Bahkan saat ini Agam sedang duduk di kursi roda dengan wajahnya yang pucat dan lemah, penampilannya itu tetap membuat Sophia ketakutan .... Agam berkata dengan sungguh-sungguh, "Menurutku, tumbuh besar di pedesaan adalah kelebihannya. Itu bukanlah hal yang memalukan." "Aku paling tahu betapa hebatnya dia. Aku cukup beruntung dia bisa jatuh cinta kepadaku yang sudah tua. Selain itu, aku nggak membutuhkan seorang wanita untuk menyamai statusku." "Aku nggak peduli dari mana dia berasal atau apa latar belakangnya." "Hal yang terpenting adalah aku mencintainya." Aku mencintainya .... Setelah mendengar Agam mengucapkan kata itu dengan tegas, ekspresi Sophia menjadi masam dan kaku. Kemudian, dia berkata sambil menggertakkan giginya dengan enggan, "Agam, kenapa kamu nggak mengerti ...." Ekspresi Agam menunjukkan sediki

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.