Bab 1437
Sebagai ibu, sebenarnya dia khawatir si kembar akan diam-diam menangis karena belum terbiasa bersekolah.
Saat menjemput beberapa hari yang lalu, si kembar keluar sambil menangis.
Untungnya hari ini mereka tidak menangis lagi, keduanya terlihat ceria.
"Bagus! Ibu belikan kalian balon, pilih satu yang kalian suka," kata Pamela.
"Asik!"
"Aku suka gambar kelinci!"
Si kembar berlari gembira menuju pria tua penjual balon itu ....
Pria tua itu juga dengan baik hati membungkuk, membiarkan mereka memilih.
Melihat anak-anak berhasil beradaptasi di sekolah, Pamela merasa lega.
Saat ini, dia memperhatikan Revan yang tidak pergi memilih balon, tapi berdiri menunduk sendirian.
"Kenapa? Kenapa nggak ke sana memilih balon?" tanya Pamela dengan hangat.
Revan tercengang, lalu bertanya, "Apa aku juga dapat?"
Pamela mengerutkan kening, lalu membalas bertanya, "Kenapa nggak? Apa mungkin Ibu nggak membelikannya untukmu?"
Mata Revan berbinar, lalu tersenyum, "Terima kasih, Ibu."
Setelah itu, barulah Revan be

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda