Bab 1546
Adsila menyilangkan tangannya sambil berkata, "Aku kenapa? Memangnya ucapanku salah? Tuan Steven, kalau kamu benar-benar sehebat yang kamu katakan, kamu seharusnya nggak perlu kencan buta, 'kan?"
Steven memukul meja dengan penuh amarah sambil berdiri dan berseru, "Kalau bukan karena orang tua kita saling kenal, aku juga nggak akan bertemu denganmu. Kalau nggak, kamu kira aku akan datang untuk bertemu dengan wanita bekas yang sudah tua sepertimu?!"
Adsila memelototi pria ini sambil berseru, "Wanita bekas yang sudah tua?! Aku lebih muda daripada kamu! Berdasarkan logikamu, sepertinya kamulah yang sudah jadi pria bekas!"
Steven tidak bisa melawan ucapan Adsila, jadi amarahnya seketika meluap. Dia mengambil gelas berisi air lemon di atas meja dan hendak menyiramkannya ke wajah Adsila. Pada saat ini, sebuah tangan tiba-tiba muncul dan menghentikan gerakan ini!
Secara refleks, Adsila langsung menghindar. Namun, dia tidak merasakan siraman air itu. Begitu dia mengangkat kepalanya, dia langsun

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda