Bab 1671
Pamela menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Kebencian hanya bisa muncul dengan adanya ingatan. Tuan Marko, aku sama sekali nggak memiliki ingatan apa pun tentangmu. Aku nggak membencimu, tapi aku juga nggak ingin berhubungan denganmu."
Marko menatap putrinya dengan sedih. Meskipun putrinya mengucapkan kata-kata yang menyindir dirinya, dia merasa bahwa saat ini adalah saat paling bahagia yang dia rasakan selama 20 tahun terakhir.
Setelah terdiam sejenak, Marko tersenyum dan berkata, "Pamela, kamu benar-benar mirip dengan ibumu. Dia juga berbicara seperti itu padaku."
Pamela mengernyit dan menjulingkan matanya dengan kesal. "Jangan ungkit ibuku, kamu nggak layak untuk menyebut tentang Ibu!" seru Pamela.
Marko tidak terkejut dengan sikap Pamela karena putra sulungnya juga pernah mengucapkan kata-kata ini padanya. Dia membuang napas dan berkata, "Maaf, aku ...."
Pamela sudah tidak ingin mendengar penjelasan Marko yang tidak berguna lagi. Dia bergegas berkata, "Sudahlah! Sekarang, aku dat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda