Bab 1748
Ucapan Pamela membuat pasangan itu terdiam dan saling memandang.
Pria itu sepertinya masih belum ingin mengakhiri masalah ini. Dia mengatupkan rahangnya, menggertakkan gigi, lalu berkata, "Aku nggak peduli dengan sebabnya! Anakmu memukuli anakku sampai seperti ini, kalian harus minta maaf dan bertanggung jawab! Kalau kamu nggak menyuruh anakmu minta maaf kepada anakku. Bukan saja anakmu nggak usah berharap bersekolah lagi di sini, aku juga akan membuatmu mustahil bertahan hidup di Kota Marila."
Ibu dari anak itu juga merasa kasihan pada anaknya, sambil membelai wajah tembem dengan hidung memar dan mata bengkak anaknya, dia berkata, "Ya! Betul! Anakku nggak pernah menderita seperti ini! Lagi pula, anak-anak sudah biasa nakal, dia mengganggu teman sekelas perempuannya, untuk apa anakmu ikut campur?"
Kepala Sekolah yang terjepit di tengah merasa kesulitan. Satu sisi, dia merasa ucapan pasangan orang tua itu tidak masuk di akal, di sisi lain, dia tidak berani menyinggung mereka ....
Pasang

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda