Bab 1864
Revan berteriak kesakitan, "Ahhh!"
Kalana menjambak rambutnya Revan dengan lebih kuat daripada sebelumnya. "Revan sudah besar, ya, sudah bisa berbohong pada Ibu! Anak nakal!"
Revan merinding ketakutan, sekujur tubuhnya juga berkeringat dingin. "Nggak, nggak ...."
Kalana menengadah sambil tertawa, lalu berkata, "Nggak? Kamu masih berani bilang nggak? Kamu kira aku nggak tahu apa yang terjadi selama ini di Kediaman Dirgantara? Agam sama sekali nggak berada di rumah, dia melarikan diri dengan wanita lain! Pamela si wanita jalang itu kira kalau dia merebut Agam dariku, dia bisa hidup bahagia dengan Agam? Apa hasilnya?! Dia tetap saja menjaga Kediaman Dirgantara sendirian selama bertahun-tahun! Hahahahaha .... Kualat dia!"
Revan hanya merasa bahwa rambutnya seperti akan rontok dijambak wanita ini, bahkan kulit kepalanya sudah mati rasa. "Aku ... sakit sekali ...."
Namun, Kalana sama sekali tidak mengasihani anak ini. Dia malah menjambak rambut Revan dengan makin kuat. "Biarkan saja! Ini huk

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda