Bab 2017
"Terima kasih atas doamu. Tapi, aku masih nggak tahu pekerjaan seperti apa yang ingin dicari Nona Aylin?" Layla menunjukkan sedikit rasa jijik. Di mata Layla, menantu Keluarga Yanuar yang mencari pekerjaan untuk menghidupi dirinya sendiri itu, tidak menimbulkan ancaman sama sekali.
Aylin menunduk dengan ekspresi bersalah. "Aku ... belum memikirkannya. Aku hanya ingin mencari pekerjaan yang cocok untukku."
"Begitu, ya." Layla berjalan beberapa langkah sambil berpikir, lalu dia berhenti di depan Aylin. "Begini saja. Pak Teguh dan aku adalah kenalan lama. Saat aku bertemu dengannya nanti, aku akan berbicara dengannya. Bagaimana kalau aku memintanya untuk mengatur pekerjaan untukmu?"
Entah kenapa, meski Layla terus tersenyum dan mengatakan hal-hal yang bermanfaat baginya, Aylin selalu merasa wanita di depannya sangat menakutkan.
Aylin punya firasat bahwa Layla tidak sebaik dan sesederhana yang terlihat. Pikiran Layla bukanlah sesuatu yang bisa dipecahkan oleh Aylin.
"Bagaimana kalau menjad

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda