Bab 2094
Layla menanggapi ucapan sutradara dengan seulas senyuman. Namun, sesungguhnya dia memaki-maki sutradara itu dalam hatinya.
'Cih! Apa kamu benar-benar menganggap dirimu adalah seorang sutradara hebat!'
'Berani-beraninya kamu berlagak hebat di hadapanku! Tindakanmu tadi sama saja dengan menginjak-injak harga diriku di hadapan semua kru!' maki Layla dalam hati.
"Kak Layla, kita kembali ke ruang tunggu untuk beristirahat dulu saja. Semalam Kak Layla sudah bekerja keras."
Layla melirik asistennya sekilas, dia masih berusaha menahan amarah yang sudah bergejolak dalam hatinya.
Setelah masuk ke dalam ruang tunggu, dia baru melampiaskan amarahnya.
"Kamu itu bodoh, ya? Jelas-jelas kamu tahu penampilanku hari ini nggak baik, kenapa kamu nggak berinisiatif untuk memesan makanan, malah harus menunggu instruksiku lagi! Sebenarnya apa isi dalam otakmu itu? Hah?!"
Layla menunjuk asistennya dengan amarah yang meledak-ledak, sampai-sampai asistennya harus melangkah mundur beberapa langkah. Namun, manaje

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda