Bab 678
Agam tertegun sejenak. Api gairah yang baru saja dipadamkannya secara paksa tiba-tiba tersulut lagi ....
Sudut bibirnya sedikit terangkat ke atas, dia menatap gadis-nya yang berada di bawah tubuhnya dan berkata, "Apa aku bisa memahami maksud ucapan Nona Pamela sebagai sebuah undangan ramah?"
Di saat seperti ini, pria itu masih bisa bercanda padanya.
Pamela agak marah, perubahan emosi dari penuh gairah menjadi amarah hanya dalam sekejap mata saja!
Dia mengerutkan keningnya dan melepaskan cengkeramannya pada kemeja pria itu, lalu mendorongnya dengan sekuat tenaga dan berkata, "Nggak! Pergi saja sana! Nggak perlu memedulikanku lagi!"
Saat ini, dia terlihat sangat lucu dan apa adanya seperti seorang istri yang sedang kesal dengan suami sendiri.
Berbeda dengan sekarang, dulu dalam menghadapi apa pun, dia selalu tenang, seolah-olah tidak ada gejolak dalam perasaannya. Dia melakukan segala sesuatu hanya untuk berakting layaknya suami istri dengan anggap, sama sekali tidak ada ketulusan.
Agam

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda