Bab 747
Melihat ekspresi Adsila yang manis dan imut, Pamela ragu-ragu sesaat. Dia tidak tega menolak, jadi dia menganggukkan kepalanya dan berkata, "Ayo pergi bersama."
Setelah mendapatkan izin dari Pamela, Adsila pun merasa sangat senang. "Aku tahu Bibi pasti akan membawaku pergi, hehe!"
Dengan adanya pengganggu di dunia milik berdua ini, ekspresi Agam menjadi kesal. Dia mengernyit sambil menatap Pamela dan bertanya, "Kamu bukan hanya mau traktir aku makan, ya?"
Pamela membentangkan kedua tangannya sambil berkata, "Hanya bertambah satu orang saja! Paman, jangan pelit!"
Adsila mencondongkan badannya di antara kedua orang ini dan berkata, "Iya! Paman, aku keponakanmu, tapi kamu sepelit ini padaku! Kamu bahkan nggak mau membawaku pergi makan!"
Agam melirik sekilas ke arah Adsila dengan tegas dan berkata, "Kalau mau ikut, duduk dengan baik!"
Mendengar teguran pamannya, Adsila langsung patuh. Dia bergegas duduk dengan baik.
Pria ini menginjak gas, mobil pun melaju meninggalkan Perusahaan Dirgantar

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda