Bab 895
Sejak awal Kalana tidak pernah berniat baik padanya, sekarang lebih tidak memungkinkan lagi.
Pandangan Pamela tertuju lurus ke depan, dia menjawab dengan santai, "Sepertinya kita nggak searah."
Kalana menyunggingkan seulas senyum ramah dan berkata, "Nggak searah, aku juga bisa secara khusus mengantarmu. Kita sudah sangat akrab, mengantarmu saja bukan masalah besar."
"Nggak perlu repot-repot."
"Kak Pamela, apa kamu takut padaku?"
Pamela terkekeh pelan dan berkata, "Kenapa aku harus takut padamu? Takut apa?"
Seulas senyum polos tetap terpampang dengan jelas di wajah Kalana. "Takut aku membalas dendam padamu. Hehe, Kak Pamela, kamu jangan khawatir. Setelah mengalami kejadian terakhir kali, biarpun aku ingin membalas dendam padamu, aku juga nggak akan memilih sekarang dan nggak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu di mobilku. Kalau sampai hal seperti itu terjadi, bukankah aku sendiri juga yang rugi? Aku nggak sebodoh itu. Aku nggak akan melakukan hal yang merugikan tanpa ada keuntunganny

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda