Bab 946
Pamela cemberut lalu berkata, "Siapa yang menyuruhmu pergi terburu-buru dan bahkan nggak mau menungguku!"
Agam sedikit membungkuk untuk menyentuh dahinya. "Menurutmu ini salahku lagi?"
Pamela mengangkat dagunya. "Kalau nggak, apa ini salahku?"
"Ya, ini salahku!" Agam tersenyum lalu berkata, "Kamu mau ikut ke perusahaan?"
Pamela menggelengkan kepalanya. "Nggak, aku ingin kamu mengantarkanku ke rumah Keluarga Yanuar."
Agam mengerutkan kening dengan cemas. "Kenapa ke sana sendirian?"
Setiap kali Pamela pergi ke rumah Keluarga Yanuar, beberapa masalah akan terjadi. Bagaimana Agam bisa mempercayainya untuk pergi sendirian.
Pamela berkata dengan serius, "Sudah hampir waktunya untuk menyelesaikan kehebohan di internet!"
Agam ragu-ragu sejenak, lalu menyadari apa maksud gadis kecil itu. "Apa Kalana yang melakukannya?"
Pamela mengangguk. "Kalana cukup ekstrem. Kalau nggak bisa mendapatkanmu, Kalana ingin menghancurkanku serta reputasiku, bahkan nggak peduli denganmu dan Perusahaan Dirgantara."

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda