Bab 992
Begitu mendengar ucapan ibunya, Kalana juga mengalihkan pandangannya ke arah Revan yang duduk di kursi belakang. Kemudian, ibu dan anak itu saling melempar pandangan dan sudah memahami maksud satu sama lain.
Kalana segera bangkit dan pindah ke kursi belakang, duduk di samping Revan ....
Awalnya Revan duduk dengan tenang. Begitu melihat Kalana menghampirinya, secara refleks bocah lelaki itu menghindari Kalana. Kini, selain rasa takut, dia sudah tidak menaruh harapan apa pun pada ibunya ini.
Diam-diam, Kalana mengulurkan lengannya dan mencubit lengan Revan dengan keras. Begitu mendengar suara teriakan terkejut Revan, dia bertanya dengan volume suara tinggi, "Revan? Revan, kamu kenapa?"
Kemudian, dia mengulurkan lengannya untuk menyentuh dahi Revan, lalu dia berpura-pura menunjukkan ekspresi khawatir dan berkata, "Aduh? Kenapa bisa sepanas ini?"
Kelly juga berkata dengan kooperatif, "Apa yang terjadi? Apa Revan demam?"
Kalana menganggukkan kepalanya dan berkata, "Ibu! Revan demam! Bagaima

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda