Bab 15 Dia Memang Selalu Keras Kepala
Saat terbangun, aku memandang sekeliling sejenak dan akhirnya menyadari bahwa aku sedang berada di rumah sakit. Aku bahkan sedang dipasangi infus.
"Kamu sudah bangun?" Michael duduk di samping tempat tidurku.
"Aku kenapa?" tanyaku sambil duduk tegak.
Michael merangkulku dan berkata dengan suara yang sedikit bergetar, "Kamu baik-baik saja."
Aku mendorong Michael menjauh dan melihat matanya yang memerah.
"Apa aku mengidap penyakit mematikan?" Kalau memang aku mengidap penyakit mematikan, aku tidak punya alasan untuk menyesalinya selain aku tidak sanggup meninggalkan anakku.
"Nggak." Michael menggelengkan kepalanya.
"Terus, kenapa kamu bersikap begini?"
"Aku benar-benar nggak tahu apa pun tentang insiden saat itu. Aku nggak pernah menyuruh siapa pun untuk menyegel tokomu atau membakar pabrikmu."
"Percuma saja membicarakan hal-hal itu sekarang." Aku tidak ingin membahas soal ini. Memikirkannya saja sudah membuat jantungku berdebar kencang.
Tidak akan ada yang bisa mengerti apa yang dirasak

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda