Bab 13
Kota Jaya, Kantor CEO Grup Wijaya.
Lucky menatap layar komputer, jari-jarinya gemetar tidak terkendali.
Di layar, sebuah artikel jurnal medis terpampang jelas,
"Keajaiban Medis! Pasien Kanker Ginjal Stadium Akhir, Jessy, Pulih Sepenuhnya Setelah Perawatan oleh Tim Richard."
Lucky tiba-tiba berdiri, kursinya terbanting keras ke dinding.
"Jessy ...."
"Itu dia! Pasti dia!"
Selama setahun, setahun penuh, Lucky tidak pernah menyerah mencarinya.
Lucky perlu melihatnya hidup atau mati.
Selama belum melihat jasad Jessy, Lucky tidak akan percaya bahwa Jessy telah tiada.
Pikiran ini tumbuh liar, hampir mengancam akan menghancurkan kewarasannya.
Meskipun dokter mengatakan peluang hidupnya hanya satu persen.
Lucky mengangkat teleponnya, jari-jarinya sedikit gemetar saat memesan tiket pesawat. Informasi penerbangan yang muncul di layar membuatnya perih.
Pintu kantor terbuka lebar, Wenny bergegas masuk, wajahnya terlihat pucat.
"Lucky, kamu mau ke mana?"
Lucky meraih jaketnya lalu berjalan keluar ta

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda