Bab 17
Setelah naik mobil, Alex pun mengernyit. Rasanya seperti ada yang kurang.
Suasana di dalam mobil terlalu sunyi seolah ada yang hilang.
Alex mengernyit dan berpikir. Aroma melati yang biasanya bisa sedikit membuatnya lebih rileks itu kini sudah menghilang.
"Kenapa aroma mobilnya berubah?" tanya Alex kepada sopirnya dengan suara dingin.
Sopir itu melirik Alex dari kaca spion dan berkata dengan hati-hati, "Pak Alex, wewangian sebelumnya diracik oleh Nyonya sendiri. Nyonya bilang aromanya bisa untuk menenangkan. Tapi, belakangan ini ... Nyonya nggak kasih lagi yang baru."
Alex sontak tertegun dan teringat akan beberapa hal ...
Setiap kali Alex pulang larut malam karena lembur, Emily selalu meninggalkan satu lampu menyala di pintu masuk dan menyiapkan segelas air madu hangat di atas meja.
Saat Alex sakit perut, Emily akan menambahkan sedikit ubi jalar ke dalam bubur masakannya. Rasanya lembut dan kenyal, tetapi tidak manis.
Saat hujan turun, Emily akan diam-diam menyelipkan sekantong kecil

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda