Bab 166
Raut wajah Yoana memang menjadi muram dan dadanya naik turun beberapa kali.
Denis sangat senang dan nadanya jauh lebih santai.
"Giany, sudah benar kalau kamu meninggalkan Grup Hoar. Sudah kubilang Paman itu bukan orang baik. Mungkin dia mengangkatmu ke posisi tinggi karena menyukaimu."
Begitu Denis selesai berbicara, Yoana tertawa terbahak-bahak.
"Kamu bilang Paman menyukainya?"
Yoana merasa seolah mendengar lelucon paling lucu di dunia dan bahkan tertawa sampai menangis.
"Kak Denis, bukankah aku sudah memberitahumu kalau aku kebetulan bertemu dengan Paman sebelumnya. Wajahnya terlihat sangat sinis saat menyebut Kakak dan orang lain juga menanyakan pendapat Paman tentang Kakak. Dia cuma bilang ternyata orangnya nggak seperti reputasi yang beredar."
Orangnya tidak seperti reputasi yang beredar, kalimat ini terdengar membingungkan. Lagi pula, mana ada orang di seluruh Kota Dimar yang tidak tahu reputasi Giany?
Fakta dia adalah penjilat Denis sudah tersebar luas.
Tawa Yoana terdengar sema

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda