Bab 228
Jika tidak tahu bahwa Walace adalah orang yang bersikap dingin, Giany akan mengira Walace sengaja menakutinya.
Namun, Walace sendiri tidak sekeji itu.
Giany mengusap lututnya dan bergumam pada dirinya sendiri.
Walace mengarahkan kursi roda ke arahnya lalu Giany pun bergegas mengikutinya.
Setelah hari ini, Giany benar-benar tidak berani bersikap nakal di depan Walace lagi, bahkan bisa begitu kejam terhadap kerabatnya sendiri.
Tatapan mata Giany tampak sedikit rumit, mendorong kursi rodanya dengan hati-hati, memikirkan rasa tidak percaya sebelum kematian Louis. Tidak disangka Walace begitu tegas, tanpa ragu sedetik pun.
Orang seperti itu sama sekali tidak tertarik pada wanita dan juga tidak memiliki kekurangan.
Giany hanya merasakan seluruh tubuhnya dingin. Tidak mengherankan jika seseorang yang tidak punya kekurangan, bahkan bisa duduk di posisi atas di Kota Dimar hingga luar negeri hanya dengan duduk di kursi roda ini.
Begitu kembali ke aula, Giany melihat beberapa tetes darah di sepat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda