Bab 245
Giany sedang duduk di ranjang rumah sakit. Saat mendengar ini, sedikit rasa dingin melintas di matanya.
"Sudah puas mengumpat aku?"
Ketika melihat kondisi Giany yang menyedihkan, Diana merasa lega.
"Aku belum puas, lalu kenapa? Apa kamu lupa betapa menyedihkan dirimu saat aku memukulmu tadi malam? Haha, akan ada banyak momen seperti ini lagi. Kamu cukup sial untuk menjadi sasaranku, tunggu saja, lihat bagaimana aku menghadapimu!"
Diana mengatakannya dengan sangat bangga, seperti seorang gadis kecil yang menindas orang lain di sekolah.
Giany turun dari tempat tidur, meraih cangkir di sebelahnya untuk melemparkannya ke Diana, lalu mengambil bangku dan melemparkannya ke arahnya.
Diana mengumpat dengan keras, tapi tidak menyangka Giany akan berani melakukan hal ini. Diana dipukul begitu keras hingga matanya menjadi gelap dan hampir pingsan.
Denis tidak menyangka Giany akan memukulnya, bahkan melakukannya dengan sangat kejam.
"Giany! Tenanglah!"
Namun bangku itu sudah mengenai kepala Diana.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda