Bab 383
Giany membuka mulut, tetapi tiba-tiba tidak tahu harus menjawab apa. Dia teringat kata-kata dokter, lalu tiba-tiba bertanya, "Bagaimana kalau kamu pindah ke gedung tempat aku tinggal? Kalau kamu nggak mau aku lihat kamu, aku bisa belikan kamu unit di lantai atas. Aku nggak tenang kamu tinggal sendirian di tempat gelap kayak begitu."
Dokter memang benar, kalau pria itu punya masalah mental, dia seharusnya tidak tinggal sendirian.
Zane terdiam, seolah sedang mempertimbangkan sesuatu.
Giany pun sadar, dia tidak bisa memaksakan orang lain.
Dia menarik napas dalam-dalam. "Ya, sudah, kalau kamu nggak mau, aku juga nggak akan paksa. Nanti kalau sempat aku akan lebih sering ke sana. Tapi kamu harus berjanji, kalau sakit harus minum obat, jangan ditahan."
Dia kembali diam selama satu menit.
Giany mengira dia akan menutup telepon, tetapi kemudian dia berkata, "Tapi aku suka lihat kamu khawatir padaku."
Lelaki itu suka lihat ekspresi tak berdaya Giany terhadap dirinya.
Hanya dengan membayangkanny

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda