Bab 434
Seorang pria yang terlihat seperti dokter berdiri di samping kasur membungkuk sebelum menyelimuti Giany dan hendak menggendongnya.
Saat ini Robert tiba-tiba melangkah maju. "Bagaimana aku tahu kalau kamu ini berbohong padaku atau nggak? Bagaimana kamu bisa membuktikan kalau kamu adalah teman kakakku?"
Dokter itu mengangkat alis dan sudut bibirnya membentuk senyuman. "Pakai ponsel kakakmu untuk telepon pacarnya dan kamu akan tahu, tapi kondisi Nona Giany nggak bisa ditunda lebih lama lagi."
Robert tidak ingin menelepon pacar Giany dan wajahnya sangat muram. "Aku mau pergi bersamamu."
Awalnya pria itu sudah cukup sopan, tetapi sorot matanya menjadi tajam begitu mendengar ini. "Takutnya nggak bisa."
"Kenapa?"
Robert langsung menjadi waspada, membuka lengannya dan melindungi Giany.
"Kalau kamu nggak membiarkanku pergi bersama, aku nggak akan minggir."
Alis pria itu berkerut, dia berjalan ke samping dan menelepon seseorang. Suasana hening cukup lama, lalu tiba-tiba sebuah kalimat muncul.
Ba

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda