Bab 20
"Ini semua pasti karena wanita jalang ini!"
Pelayan baru saja membawa makanan, lalu meninggalkan sedikit celah di pintu. Fanny langsung menendang pintu kamar Patricia sampai terbuka.
Wajah Fanny merah dan riasannya bahkan sudah luntur karena air mata. Dia menghampiri Patricia dengan ekspresi garang, lalu menampar wajahnya dengan keras!
Plak!
Kepala Patricia ditampar sampai miring ke samping, mulutnya juga dipenuhi dengan bau darah.
Fanny mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menampar Patricia, telinganya bahkan sampai berdengung. Kepala Patricia sangat pusing, pandangannya bahkan sampai kabur.
"Hari itu kamu sengaja kabur ke rumah sakit untuk goda Tommy. Apa yang kamu bilang pada Tommy sampai dia tunda pertunangan kami!"
Suara tangis Fanny semakin lama semakin keras, dia bahkan berteriak seperti orang gila, "Kamu memang nggak harap kehidupanku bisa berjalan dengan baik, kenapa kamu nggak mati saja? Kamu adalah wanita jalang yang licik dan munafik, serta pandai menggoda pria, ahhhh ....

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda