Bab 43 Menumpulkan Semangat
Donny tertegun beberapa detik, lalu tertawa tanpa suara, "Hari ini datang dengan persiapan ya. Satu kata, cantik, dua kata, sangat cantik."
Nadine berjalan ke samping meja biliar dan berdiri di sana sambil tersenyum, "Pak Donny terlalu memuji."
Sudah ada pria lain yang menatap Nadine dan tidak bisa menahan diri, lalu berkata kepada Donny dengan nada mengeluh, "Pak Donny nggak perkenalkan wanita cantik ini pada kami?"
Donny meliriknya, lalu tersenyum dan berkata, "Siapa kamu sampai perlu diperkenalkan buatmu? Air liurmu hampir jatuh ke tanah, cepat lap sana."
Orang-orang di sekitar tertawa.
Donny mengisyaratkan kepada Nadine untuk melihat ke arah Ravin, "Gimana? Aku nggak bohong padamu, 'kan? Orangnya ada di sana, cepat pergi sapa dia."
Nadine sekali lagi menoleh mengikuti pandangannya, dan Ravin kebetulan mengangkat mata untuk melihat ke arah sini.
Entah kenapa, pada saat tatapan keduanya bertemu, wajah Nadine tiba-tiba terasa panas dan sedikit membara. Mungkin karena takut Ravin menya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda