Bab 59 "Kamu Mau jadi Kekasih Rahasiaku?"
Nadine menundukkan kepalanya, bulu matanya seketika bergetar. Ravin menebak semuanya dengan begitu mudah. Tapi, mengingat hubungan mereka saat ini, andai dia berterus terang, itu hanya akan menguatkan dugaan Ravin sebelumnya. Bahwa dia sengaja mendekatinya untuk memanfaatkannya.
Mungkin Ravin akan langsung memecatnya karena marah.
Dia menenangkan pikirannya dan menjelaskan, "Aku akui, aku kerja keras demi mendapat bonus itu. Aku memang suka uang. Pernah kubilang sebelumnya, aku sudah lama berencana punya bisnis sendiri. Aku nggak mau seumur hidup ... "
"Jangan beri aku omong kosong itu."
Ravin memotongnya dengan tegas.
Mata Nadine bergetar.
Tatapan dalam dan tenang pria itu laut yang dalam, dengan daya tarik seperti magnet, mengunci tatapannya dan menembus langsung ke jiwanya.
Nadine tidak tahan dengan tekanan itu dan pipinya memerah seketika. Dia hanya menahan tatapan itu selama dua detik sebelum berpaling.
Otaknya berputar cepat, lalu dia berkata pelan, "Yang aku bilang sebelumnya me

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda