Bab 67 Pantang Pulang Sebelum Mabuk
Ravin memotong suara Donny. "Kamu tahu jenis orang seperti apa yang paling kubenci."
Donny membeku, berpikir sejenak sebelum melirik ke ujung meja dan membalas, "Apa dia pernah menipumu?"
Ravin menunduk. Rasa tidak sabar tergambar jelas di wajahnya. "Nggak ada satu pun kata-kata dari mulutnya yang jujur. Cuma omong kosong."
Donny menatap curiga. "Bohong apa tepatnya? Dia merayumu biar bisa menghabiskan uangmu?"
Ravin menghembuskan asap rokok. Matanya memicing ke arah wanita di seberang ruangan itu. Suaranya mengandung sedikit penghinaan. "Dia bilang dia nggak mengejar uang."
"Iya. Kamu ingat waktu aku tawarkan dia uang dua miliar? Dia menolak, lebih memilih berduaan sendirian denganmu. Kamu nggak percaya ada seseorang yang ingin tulus setia denganmu?"
Donny berhenti sejenak dan melanjutkan, "Tapi, katakanlah dia licik dan punya niat tersembunyi, sengaja memikatmu untuk menguras habis uangmu. Atau bahkan lebih ambisius, mau jadi istri direktur dan memanjat tangga sosial. Pada akhirnya,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda