Bab 73 "Tenangkan Dirimu."
Hal-hal yang tidak terselesaikan malam itu dapat diselesaikan malam ini.
Di akhir, Nadine sampai menoleh ke belakang dan memohon untuk berhenti. Ravin menatap wajah cantiknya yang basah oleh keringat, tapi tetap memerintahnya untuk berbaring diam dengan suaranya yang bersemu hasrat.
Nadine tidak tahu kapan dia hilang kesadaran, entah tertidur atau pingsan karena kelelahan. Dia hanya ingat bahwa pinggangnya terasa seperti patah dan rasa sakit yang menyengat di tubuh bagian bawahnya akhirnya menghilang dalam gelombang tidur yang berkabut.
Saat dia membuka mata lagi, hari sudah berganti pagi.
Ingatan malam tadi terulang kembali dalam pikiran seperti menonton film, adegan-adegan dan suara napas berat masih terngiang di kepalanya.
Tubuhnya sakit tak tertahankan. Dia samar-samar mengingat adegan terakhir. Ravin membalikkan tubuhnya dan mengangkatnya ke atas bantal.
Suara air mengalir bergema dari kamar mandi.
Nadine memutar kepalanya untuk melirik bantal di samping. Bantal itu tampak bekas c

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda