Bab 86 Membujuknya
Setelah Marsel keluar dari kantor Ravin, Nadine masih bingung tak menentu.
Dia khawatir amarah Ravin belum sepenuhnya reda, jadi buru-buru berkata, "Baiklah, kalau sudah nggak ada hal lain lagi, aku pamit pulang dulu."
Baru saja dia menoleh dan mengangkat kaki, terdengar suara dari belakangnya, setengah serius setengah bercanda. "Memangnya aku bilang nggak ada hal lain lagu?"
Nadine menarik napas sejenak, perlahan menoleh kembali, dan di dalam hatinya mulai menebak alasan Ravin marah. Maka dia segera minta maaf terlebih dahulu, "Maaf, tadi saat aku pergi aku lupa kamu memintaku makan siang bersamamu."
Nadine menatap wajah Ravin dengan seksama. Melihat ekspresinya yang tampak tak banyak berubah, dia menambahkan, "Selain itu, aku juga seharusnya nggak melewati kamu dan langsung menandatangani surat perdamaian dengan mereka."
Setelah mengucapkannya, Nadine kembali menatap Ravin. Karena gugup, ada sedikit kewaspadaan di wajahnya.
Ravin bersandar di kursi, menatap Nadine dalam. Kemeja hitam

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda