Bab 124
Pakaian musim dinginnya agak tebal.
Namun, Myria bisa merasakannya dengan jelas.
Jelas ada gesekan halus yang samar.
Seperti membawa aliran listrik.
Perlahan menyapu seluruh saraf tubuh.
Myria menegang.
Dia mendongak dan menatap Yavin yang duduk di seberangnya. Ekspresi pria itu sama sekali tidak berubah.
Alis dan matanya dingin serta berjarak. Yavin menunduk dan menyesap semangkuk sup, bahkan sempat mengernyit. Wajahnya tenang seperti permukaan danau, tanpa sedikit pun riak.
Tidak seorang pun akan menyangka, di bawah meja, pria ini terang-terangan tidak tenang.
Myria menggeser bangkunya, hendak mundur sedikit.
Namun, ruangan di kedai kecil itu memang sempit.
Dia baru saja bergeser sedikit ke belakang, tetapi sudah menyentuh pelanggan di belakang yang sedang makan. Terpaksa Myria membatalkan niatnya. Sementara, di bawah meja, kaki pria itu tetap gelisah, sepatu kulit hitamnya sesekali menyapu kaki Myria dengan lembut.
Myria mengerutkan alisnya.
Kevin menoleh padanya, dan berkata, "Keja

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda