Bab 133
Di dalam dapur.
Myria menatap air di dalam teko yang sudah mendidih bergolak.
Air dalam teko itu dia isi penuh, begitu mendidih, meluap keluar.
Selesai mencuci buah, Myria memotong apel dan jeruk menjadi potongan, lalu membawa segelas air keluar.
Di dalam ruang tamu.
Yavin tidak ada di ruang tamu. Dia berdiri di balkon kecil, menatap dua pot tanaman sukulen bear paw menguning yang ditaruh di sana, juga satu pot kaktus yang sudah mati.
Myria adalah pembunuh tanaman.
Dua anjing berbaring di depan pintu kamar tidur putrinya, mengibaskan ekor sambil mengendus kaki putrinya yang dipasang gips. Wajah anjing itu penuh kekhawatiran.
Meski Fia sudah keluar dari rumah sakit, tetapi masih agak pusing. Luka di kakinya masih harus dibuka jahitannya beberapa hari lagi, sehingga kakinya belum boleh menapak. Myria menggendong putrinya kembali ke kamar, dan menyuruhnya beristirahat.
"Mama, Mama sama Om Yavin masih akan bertengkar lagi nggak?"
"Nggak." Myria mengusap rambut putrinya, "Kalau kamu sangat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda