Bab 178
Yavin mengemudi masuk ke kompleks tua pada dini hari.
Seorang paman tua yang ompong di gerbang memutar buku audio sambil mendengkur keras. Kendaraan apa pun bisa lewat dengan bebas.
Dia tiba di bawah blok apartemen Myria.
Mesin dimatikan.
Jendela diturunkan, dia melihat lampu di lantai enam.
Sudah larut malam, masih menyala.
Yavin merasa gelombang kesal menyapu dirinya. Gambaran senyum cerah wanita itu melintas di benaknya, dan dia pun memijat pelipisnya. Mobil tetap terparkir di sana. Lingkungan sekitar sunyi senyap, tak ada seorang pun terlihat. Seluruh bangunan tertutup kegelapan, kecuali lampu di lantai enam.
Cahayanya terang menyilaukan, membuat matanya perih.
Yavin tidak bisa menjelaskan perasaan di hatinya, memikirkan Myria tidur bersama suaminya, menikmati malam yang indah.
Setelah begitu lama terpisah, gairah mereka pasti seperti kayu kering yang bertemu api.
Hal itu membuatnya gelisah, pelipisnya berdenyut seperti ditusuk jarum.
Setelah menunggu setengah jam, Yavin melihat la

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda