Bab 17
Yavin kembali mengajukan pertanyaan yang mengusik hatinya, menatap wajah Myria seolah ingin menembusnya, tetapi otaknya tidak menyimpan satu pun kenangan akan wajah itu.
Myria berkata, "Nggak pernah. Terima kasih, Dokter Yavin, karena tadi Anda membantu saya."
"Dokter Yavin," seseorang memanggil.
Yavin menoleh.
Myria pun memanfaatkan kesempatan itu untuk pergi bersama putrinya.
Fia sudah berusia enam tahun, mulai tumbuh dan perlahan memahami emosi orang dewasa, seperti barusan ...
"Mama, Om yang mirip dengan Papa itu ... "
Fia belum sempat menyelesaikan kalimatnya.
Myria langsung menutup mulutnya.
Myria berkata dengan nada sedikit lebih tegas, "Fia, masih ingat apa yang Mama bilang?"
Fia mengangguk.
Mama sudah mengingatkan tidak boleh bilang kalau Om itu mirip Papa.
Tapi Om itu benar-benar mirip dengan foto Papa saat muda.
Sejak kecil, Fia hanya pernah melihat foto yang disimpan Myria di dompet di atas meja nakas. Foto bersama ayah dan ibunya.
Sebenarnya, kata "ayah" terasa asing bagin

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda