Bab 192
Waktu Yavin mau berangkat pergi.
Intan malah ikut naik ke mobilnya.
Mereka kebetulan menuju ke alamat yang sama.
Ferdi memasang ekspresi suram saat menyuruh Yavin mengantarkan Intan.
Meskipun Yavin tidak menyukai Intan, setidaknya jangan terlalu kentara. Mereka harus tetap terlihat baik di luar.
Apalagi, kakek Intan merupakan bawahan Ratna.
Mereka juga selalu ketemu setiap lebaran.
Yavin yang kesal pun berkata, "Ini yang terakhir kalinya."
Ferdi hanya melambaikan tangan.
Intan duduk di mobil, dia melirik ke kanan kiri. "Kak Yavin ... Kamu biasanya memang naik mobil sehening ini, ya?"
Sebelumnya, Tiana sudah memberi tahu kalau Yavin orang yang dingin dan tidak ramah pada orang lain, bahkan dengan keluarga sendiri.
Jadi wajar kalau pria itu juga bersikap dingin padanya.
Bahkan Yavin juga bersikap tidak peduli serta menjaga jarak dari Tiana, keponakannya sendiri yang baru pulang.
Tiana mencoba menenangkan Intan, bahwa meskipun hubungannya dengan Yavin seperti tidak ada kemajuan, tapi siap

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda