Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 253

Myria tidak bisa lagi bersikap rasional. Dia pun ingin tenggelam dalam perasaan. Karena pria ini adalah pria yang pernah dia cintai. Di sekolah, dia sering bertemu Yavin secara kebetulan. Dia seperti udara, seperti latar belakang yang tidak terlihat. Namun, Yavin adalah satu dari sedikit orang yang tidak pernah mengejeknya. Dia tidak pernah memanggilnya dengan julukan-julukan kasar. Mungkin karena dia merasa tidak perlu, atau mungkin karena ada sopan santun yang tertanam dalam dirinya. Myria mengaguminya, dan ketika dia mendapat kesempatan duduk semeja dengannya, dia begitu bahagia. Myria tahu, bahkan jika malam itu bukan dirinya yang dalam bahaya, Yavin tetap akan menolong gadis mana pun. "Pernahkah kamu bermimpi? Bermimpi tentang anak ini," tanya Myria, lalu menatap Yavin. Dia melihat jawabannya dari ekspresi wajah Yavin. Bibir Yavin bergerak. Namun, dia tidak sanggup berbohong dan berkata bahwa dia pernah bermimpi tentang anak itu. Kata-kata tenang Myria membuatnya merasa tidak puny

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.