Bab 263
"Ardi, Ardi, kamu kenapa? Jangan bikin Mama takut, ya."
"Tolong! Ada yang bisa bantu anakku?"
Hari ini akhir pekan, taman hiburan dipenuhi orang tua dan anak-anak. Di tengah tawa dan keceriaan, suara jeritan panik yang gemetar terdengar sangat menusuk.
Dua pegawai langsung berlari ke arah sumber suara.
Salah satunya segera menelepon ambulans. Namun, karena ini taman hiburan dan rumah sakit terdekat cukup jauh, ditambah kemacetan, perjalanan bisa memakan waktu setengah jam.
Sang ibu panik, memeluk anak laki-lakinya yang matanya sudah berputar ke atas, pipinya memerah, tangannya mencengkeram leher sendiri, mulutnya terbuka tetapi tidak bisa mengeluarkan suara.
Yavin menerobos kerumunan dan mendekat.
Sekilas saja, dia sudah tahu anak itu tersedak makanan. Usianya sekitar lima tahun, bibirnya membiru karena kekurangan oksigen. Yavin tetap tampak tenang.
Dengan cepat, dia membalikkan tubuh anak itu, mengepalkan tangan dan menekannya beberapa kali di atas pusar. Sebuah tomat ceri keluar dari

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda