Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 435

Makan malam berlangsung dengan tenang. Namun, di hati semua orang, ada kegelisahan yang tidak terucap. Ratna mencoba mencairkan suasana. "Putriku yang satu ini, waktu itu juga sempat ke Kota Bendan, kamu pernah bertemu sekali. Tapi cucuku yang satu ini, kamu pasti baru pertama kali bertemu. Bryan, cepat ke sini, panggil Nenek Buyut." Bryan yang berwajah manis dan sopan langsung menarik hati. Meta pun tersenyum lebar. Suasana di ruang makan menjadi hangat dan meriah. Tiba-tiba, suara Meta terdengar serak dan bergetar, dengan nada penuh penyesalan saat berkata, "Aku juga punya seorang putri. Sayangnya, tiga puluh tahun lalu, dia meninggal nggak lama setelah melahirkan Rani." Ruang makan seketika sunyi senyap. Seperti ditelan keheningan yang mencekam. Hanya terdengar suara sendok makan yang terjatuh dari tangan Weni. Sendok porselen putih pecah di lantai. Dia menatap Meta dengan mata terbelalak. Saat ini, dia duduk tepat di hadapan Meta. Tatapan mereka bertemu. Dia melihat dengan jelas ke

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.