Bab 446
Myria menginap di rumah neneknya semalam, hampir tidak bisa tidur sama sekali. Pagi ini, dia langsung bergegas ke penjara untuk melakukan kunjungan.
Dia teringat kembali saat-saat bertemu Marco. Kehangatan, keramahan, dan kenyamanan saat berbincang dengannya terasa begitu alami.
Namun, kini, dia telah mendengar jawaban atas dugaannya. Dia mencengkeram jemarinya dengan kuat. "Kamu sudah tahu sejak aku kecil, kalau aku bukanlah putrimu."
"Ayahmu adalah tuan muda dari keluarga kaya yang meninggalkan ibumu. Aku hanya orang yang mengambil tanggung jawab setelahnya." Tiga puluh tahun telah berlalu, dan saat Regi mengenang masa lalu, emosinya sudah jauh lebih tenang. "Setelah aku menikah dengan ibumu, aku benar-benar ingin hidup baik bersamanya. Dia cantik, dan aku memang sungguh-sungguh ingin menikahinya. Saat tahu dia hamil, aku sangat senang. Tapi ketika kamu berusia tiga bulan, kamu demam, dan saat diambil darah, baru ketahuan kamu bukan anakku. Saat menikah denganku, dia sudah hamil."
My

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda