Bab 56
Myria sempat tersenyum, dagu terangkat sedikit, sudut bibir membentuk lengkungan tipis.
Tiga tahun bersama di universitas, seingat Myria, mereka bahkan tidak pernah punya satu foto bersama.
Myria menatap foto itu. Saat Yavin berjalan mendekat, dia buru-buru menyimpan ponselnya, jemarinya mencengkeram erat. Dia menggenggam tangan putrinya.
"Fia, kita ke belakang yuk. Kayaknya ada pameran bunga."
"Oke!" Putrinya memang suka bunga dan tanaman. Dia melambaikan tangan ke arah Bryan, lalu mengikuti Myria menjauh.
"Paman, kita juga lihat bunga yuk."
Yavin menatap sosok wanita yang jelas-jelas sedang menghindarinya. Keningnya berkerut, menekan rasa tidak nyaman di dadanya. "Nggak mau."
"Paman, tapi aku mau lihat ... "
Yavin menekan bahu si gempal, memutar tubuhnya ke arah lain. "Bukannya kamu mau ke paviliun kedua untuk beli camilan? Di sana banyak makanan."
Bryan menjilat bibirnya. Akhirnya kalah oleh rasa lapar.
"Ya sudah deh."
Yavin merasa, jika Myria memang ingin menjaga jarak, ya sudah. L

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda