Bab 68
Kulit putih gadis itu bergetar.
Rambutnya yang hitam dan panjang terurai beberapa helai.
Perpaduan antara rambut hitam dan kulit putih.
Yavin merasa napasnya agak berat.
Dia menggigit gigi gerahamnya.
Pemandangan di depan mata juga tidak bisa hilang dari benaknya.
Lalu, Yavin berbalik.
Menggenggam erat gagang pintu.
Dia menarik napas dalam-dalam, tenggorokannya terasa gatal, dan rasa panas yang menjalar di dada. Dengan suara serak, pria itu berkata pelan, "Maaf." Kemudian, bersiap untuk membuka pintu dan keluar.
Namun, di luar terdengar suara dua langkah kaki dua laki-laki.
"Papa, aku sudah kebelet, aku mau ke toilet."
Suaranya sangat dekat, seolah-olah mereka akan segera datang dan masuk ke toilet.
Yavin menutup pintu terlebih dulu.
Setelah itu, dia mengunci pintu.
Anak laki-laki dan ayahnya sudah sampai di depan pintu toilet, memutar gagang pintu, tetapi tidak bisa membukanya. Yavin berkata dengan tenang, "Masih ada orang di dalam."
Myria menggigit bibir.
Berusaha menenangkan rasa gu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda