Bab 50
Wajah Jimmy makin merah, seperti apel matang.
Dia batuk, lalu memelankan suaranya. "Ibu, aku udah besar. Tante Widya ada di sini."
Karena kalimat itu, suasana yang sempat tegang akibat Victor pun mencair, hingga kembali penuh tawa.
Widya baru kali ini melihat bocah licik itu malu, jadi dia ikut menggodanya.
"Ternyata ada yang pernah dipukul bokong, ya."
Jimmy berkata, "... Nggak!"
Jimmy yang begini baru benar-benar terlihat seperti anak kecil.
Julie melihat putranya menjelaskan dengan panik, rasa marahnya pun hilang sama sekali.
Jimmy dan James adalah anugerah terbesar untuknya. Keduanya membuat Julie sama sekali tidak bisa benar-benar marah.
Dalam perjalanan ke sini, Julie sudah memikirkan segalanya.
Dia mungkin bisa terus menghindari Victor. Namun, apa kedua anaknya juga harus terus bersembunyi?
Padahal anaknya tidak salah apa-apa. Kenapa mereka tidak boleh ke mana pun sesuka hatinya? Kenapa tidak boleh pulang ke rumah sendiri?
Situasi mendadak hari ini, makin membuatnya yakin harus

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda