Bab 61
Saat pandangannya bertemu mata Julie yang jernih, tetapi penuh amarah, matanya terbelalak dengan tidak percaya!
Wajah itu bukan mirip, tetapi itu benar-benar Julie!
Dia sama sekali tidak mengerti, kenapa Julie bisa muncul di sini untuk kencan buta.
Dia belum sempat bereaksi.
Julie sudah berkata pada Ciko, "Ayo pergi."
Ciko segera melindungi Julie keluar dari tempat itu.
Pria mabuk yang tergeletak di lantai masih memaki, "Jangan kabur kalau berani! Aku ingat wajah kalian, tunggu saja pembalasanku!"
Para pemuda kaya lain ikut mengejeknya.
"Tommy, kamu pengecut banget. Kalau jago, balas dong!"
"Ya, jangan cuma mengoceh!"
Tommy memang ingin melawan Ciko, tetapi tendangan barusan membuatnya sulit berdiri.
Seumur hidupnya, dia selalu dimanja. Dia belum pernah dihina seperti itu.
Sambil merangkak bangun, dia mengumpat dengan pelan.
"Aku bakal panggil orang sekarang. Biar mereka nggak bisa keluar hidup-hidup!"
Namun, belum sempat dia selesai berkata, Steve sudah berjalan mendekat. Sorot matany

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda