Bab 19
"Tapi Vonia, orang ini terkenal pemilih, biasanya undangan kerja sama segera ditolak!"
Tangan Chivonia yang memegang ponsel berhenti sejenak, cahaya lampu jalan menari di wajahnya. "Tapi dia kemarin bilang akan mempertimbangkan kontrak."
"Itu tandanya ada peluang!" Juwita hampir berteriak.
"Kalau dia memang nggak tertarik, dia akan segera menolaknya. Bisa bilang mempertimbangkan, artinya minimal ada niat sebesar tujuh puluh persen! Cepat tindak lanjuti, jangan sampai lengah!"
"Baik."
Setelah menutup telepon, Chivonia memanggil taksi. Begitu dirinya duduk di belakang mobil, hawa panas terasa berkurang.
Keesokan harinya, ketika Chivonia sedang di depan meja rias mengoles lipstik, tiba-tiba ponsel berdering.
Nama Waynes muncul di layar, Chivonia merasa ragu sesaat, lalu menerima panggilan, "Pak Waynes?"
"Nona Chivonia." Suara tawa lembut terdengar dari seberang telepon. Samar-samar terdengar bunyi lalu lintas di latar belakang.
"Apa kamu ada waktu hari ini? Aku kirim alamat, mungkin kamu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda