Bab 127
Aku memejamkan mataku, hatiku sama sekali tidak tergerak oleh ucapan mereka.
Saat mereka menertawakanku di belakangku sebelum ini, mereka sama sekali tidak memikirkan perasaanku.
Aku tidak pernah berinisiatif untuk mempersulit mereka, tapi aku tidak akan mengalah dalam hal ini.
Mereka tidak memiliki cara lain, jadi mereka hanya bisa meninggalkan kamar.
Ponselku tiba-tiba berdering. Saat melihat nama Michael mataku langsung berbinar, aku segera menjawab panggilannya.
"Michael?" panggilku.
Dia tertegun sejenak. "Kamu masih di Kediaman Fuscus?"
Aku berkata, "Benar, dia nggak kasih aku keluar."
"Aku sudah tahu hal ini sejak awal," ujarnya dengan datar tanpa emosi apa pun.
"Apakah kamu akan datang ke pesta ulang tahun Junia?"
"Kenapa aku harus pergi ke sana?"
Aku mengerutkan keningku, merasa pertanyaannya sangat lucu. "Apakah aku adalah orang yang akan balas kejahatan dengan kebaikan?"
"Aku sarankan kamu pergi ke sana," ujarnya. Dia terdengar seperti sedang minum alkohol lagi.
Aku bahkan bi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda