Bab 163
Setelah memikirkan hal ini, aku merasa tenang.
Aku menatap Lucio sambil berkata dengan tenang, "Aku nggak mau kembali untuk kedua kalinya. HRD bilang aku butuh persetujuanmu untuk mengundurkan diri. Tanda tangani saja lalu aku akan segera pergi."
Lucio perlahan menegakkan tubuh, melirikku dengan acuh tak acuh, lalu duduk di kursi kantornya.
Jari-jarinya yang panjang mengetuk meja dengan keras. "Beri aku alasan."
Aku berdiri, berjalan ke arahnya sambil menatapnya dengan tajam. "Alasan apa yang aku butuhkan untuk mengundurkan diri? Aku nggak mau bekerja lagi! Lagi pula, nggak ada yang namanya pengajuan pengunduran diri sekarang. Aku bisa pergi kapan saja aku mau!"
"Kamu boleh pergi, tapi aku akan meminta pertanggungjawaban."
Suaranya berat. Entah bagaimana Lucio bisa membuat ancaman terdengar begitu acuh tak acuh.
"Dasar nggak tahu malu!"
Aku berkata dengan geram, "Kamu pikir aku peduli pada mereka? Aku nggak kenal mereka, nggak dekat sama sekali. Kamu bisa meminta pertanggungjawaban ses

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda