Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 481

Sebelumnya, setiap kali ada yang bertanya, Yasir selalu memberikan jawaban umum tanpa menjelaskan secara detail. "Kalian jangan terburu-buru. Tolong isi kuesioner dulu, nanti aku akan menjawab pertanyaan kalian." "Acara ini cuma untuk mencicipi secara gratis, nggak ada maksud lain." Dengan sopan, Yasir kembali menjelaskan, berusaha meyakinkan mereka. Namun, orang-orang mulai menunjukkan kekecewaannya. Jawaban yang mereka cari tak kunjung didapatkan. "Apa gunanya mengisi kuesioner? Aku cuma ingin jawaban. Kamu pasti tahu jawabannya." "Kalau kamu nggak berani menjawab, berarti ada yang nggak beres dengan produk ini." "Aku akan bongkar sekarang juga, biar semua orang tahu kalau produk ini bermasalah." Kevin buru-buru mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam. "Dengar begitu, aku jadi merasa badanku nggak enak." "Kepalaku agak pusing. Mataku berkunang-kunang juga mual." "Perusahaan kalian benar-benar keterlaluan, main curang, dan mengurangi kualitas bahan." Rendi menekan dahinya, seolah ben

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.