Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 19

Reynald berjalan masuk, lalu dia menatap Alva dengan tajam seperti mau menembus ke otaknya untuk melihat apa yang dia pikirkan. Kelihatannya dua orang ini tidak akan melepaskannya dengan mudah. Alva duduk di sofa lalu menyesap tehnya, sikapnya sudah kembali seperti biasa. Namun, tawa mengejek di matanya membuat Reynald sangat kesal. Bibir tipis Reynald tertutup rapat, ekspresinya terlihat agak jelek. Melihat ini, Alva semakin senang. "Kalian berdua bukannya sudah punya riwayat kesehatan yang aku kasih? Kalian itu buta atau tiba-tiba nggak bisa baca tulisan?" Mendengar kata-katanya menyindir itu, Theo menarik lengan bajunya hendak menghajar Alva lagi. Reynald mengulurkan tangannya untuk menghentikan Theo. Dia bisa melihat Alva benar-benar sangat tidak menyambut mereka. Tidak peduli apakah Kezia benar-benar sudah mati atau tidak, dia harus mencari tahu kebenarannya. "Menurut laporan pemeriksaan yang kudapat, Kezia sangat sehat, nggak punya penyakit lambung." "Siapa tahu dari mana datangn

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.