Bab 38
Di dalam mimpi, dia kembali ke hari di mana dia tinggal di vila Theo.
Sebelum dia sempat memberontak, Reynald sudah datang. Namun, Reynald datang bukan untuk menolongnya, melainkan untuk ikut menginjak-injak dia.
Reynald merasa dia kotor, tidak pantas jadi ibu dari anaknya.
Dia juga mimpi tentang anak yang tidak berjodoh dengannya itu.
Setelah bangun, Kezia pun turun ke bawah dengan lingkaran mata hitam di bawah matanya.
Alva menaruh segelas susu di depannya dengan ekspresi khawatir di wajahnya.
"Sekarang kamu masih nggak boleh kelelahan, serahkan masalah laboratorium kepadaku."
Kezia langsung menggeleng dan berkata, "Kamu sudah kerja terus nggak istirahat selama beberapa bulan. Sebaiknya kamu istirahat total dulu selama beberapa hari. Aku nggak apa-apa, cuma ...."
Teringat kemungkinan akan bertemu Reynald, Kezia sakit kepala.
Tatapan Alva langsung berubah suram.
Sudah lima tahun, Kezia masih saja begitu sungkan padanya, sama sekali tidak mau memberinya kesempatan.
Alva tersenyum pahit

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda