Bab 42
Reynald mengakhiri panggilan.
Kemudian, dia berdiri lalu berjalan keluar.
Tok tok ....
Kezia yang sedang kesusahan tidur langsung bangun terduduk di kasur saat mendengar suara langkah kaki.
Dia melihat ke arah pintu dengan penuh waspada.
Di saat seperti ini, siapa yang mencari masalah dengannya?
Suara ketukan pintu lagi-lagi terdengar.
Reynald?
Setelah ragu-ragu sejenak, Kezia akhirnya turun dari kasur untuk membuka pintu.
Saat pintu terbuka, Kezia pun melihat Reynald berdiri di luar pintu.
Dia langsung menatap Reynald dengan waspada.
"Ada apa?"
"Ini untukmu."
Dia memberikan Kezia sekotak obat, lalu berbalik meninggalkan sosok punggungnya yang angkuh.
Loratadine?
Reynald tahu dia alergi?
Namun, sekarang Kezia tidak berpikir panjang, dia memang membutuhkan obat untuk sembuh.
Dia juga tidak peduli siapa yang membeli obat ini.
Keesokan harinya.
Waktu Kezia bangun lalu turun, Reynald sudah pergi.
Sampai malam hari dia tertidur di sofa, tetap tidak melihat Reynald pulang.
Waktu dia bangun,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda