Bab 58
Melihatnya duduk di ranjang dengan tenang, ekspresi cemas di wajah Theo pun mereda.
Dia melangkah masuk dan bertanya dengan perhatian, "Raina, kamu baik-baik saja? Ada yang nggak nyaman?"
Melihat Theo begitu mengkhawatirkannya, Raina malah merasa kesal.
"Kenapa Reynald nggak datang menjengukku?"
Begitu Raina menyebut Reynald, Theo tertegun. Ekspresinya berubah muram.
Dia otomatis mengeluh, "Raina, sekarang hanya aku yang paling peduli denganmu. Lihatlah kakakmu ini."
Setelah merasakan kekesalan Theo, Raina mengangkat kepalanya, bulu matanya bergetar pelan.
"Maaf, aku hanya merasa kalau kalian tahu identitas kakakku, kalian pasti nggak akan menyukaiku lagi. Makanya aku ingin bertemu dengan Reynald."
"Identitas?" Theo agak kebingungan, dia bertanya, "Identitas apa yang dimiliki Kezia? Memangnya dia itu orang hebat?"
Setelah berkata demikian, Theo terhibur oleh ucapannya sendiri.
Dia mengetuk kening Raina sambil berkata, "Jangan pikir macam-macam, aku selamanya berpihak padamu."
Mendengar

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda